Kamis, 07 September 2017

Sering Dimarahi Bos? Berbesar Hatilah

Kalo kita ngomongin kata "Boss" sesungguhnya apa sih yg ada dalam pikiran? Sebagian besar pasti berpikir bahwa Boss itu punya 2 pasal. Pasal pertama boss gak pernah salah dan pasal kedua, kalo lo nemuin boss lo salah, maka kembalilah ke pasal pertama.

Menurut gw, boss itu ibarat ibu. Lo ga pernah tau dan gak bisa milih dari perut siapa lo akan lahir. Gitu juga dalam dunia kerja. Bagi lo karyawan baru di sebuah perusahaan, pastinya lo sudah dipasangkan dengan bos yg sudah ditentukan oleh perusahaan. 

Di luar sana bertebaran cerita tentang berbagai sifat-sifat bos. Bahkan gw pernah baca meme bertuliskan "cewe ga pernah salah. Bos selalu benar. Bos lo cewe? KELAR IDUP LO"
Hahaha.. miris sih, tapi ini bener kejadian sama temen gw yg kebetulan punya atasan perempuan. Banyak kejadian yg dia ceritain ke gw. Mulai dari acc cuti yg syulit, sampe yg ijin sakit dinyinyirin (padahal kan gak selamanya manusia sehat, ya gak?).

Gw sendiri punya bos laki-laki. Mulutnya kejam kalo udah ngomel. Bahkan klo udah ngomel pun, natap matanya aja gw gak sanggup. Tapi dia royal. Sering traktir gw makan siang atau sekedar kasih uang saku dari kantong sendiri klo lagi meeting luar kota, atau bahkan luar negeri. Bahkan waktu gw kawinan, dimana orang-orang kantor ngasih angpao dalam satuan ratusan ribu rupiah, dia satu-satunya orang di kantor yang ngasih gw angpao dalam satuan jutaan rupiah. :)

Maka, berbahagialah kalian yang adem ayem tentram damai hidup berdampingan bersama bos nya di kantor. Bagi kalian yang sering bersinggungan sama bos di perusahaan, gak selamanya kaliah bodoh. Mari simak tips-tips berikut :

1. Berpikirlah Positif
Buat kalian yang sedang down mentalnya akibat abis dimarahi, tetaplah berpikir positif. Karena berpikir negatif itu pasti akan memberikan dampak jelek dalam dalam pikiran yang berimbas pada turunnya mood kerja, beban pikiran, dan perasaan gak enak sepanjang hari. 
Maka tipsnya adalah, carilah celah untuk memikirkan kebaikan si bos. Sebagai contoh, bos gw yg suka traktir makan siang, misalnya :)


2. Bercerminlah


Gak mungkin kan sekonyong-konyong bos marah kalo lo nya udah oke? Pasti ada sesuatu yang membuat bos lo di perusahaan marah. Pasti ada sesuatu yg menurut bos lo ga baik. Mungkin aja attitude, skill, atau kedisiplinan. Coba ambil cermin, lalu bercerminlah. Semoga lo mengerti apa yang dimaksud dengan introspeksi.


3. Bekerjalah Lebih Keras


Kalo udah melakukan poin 1 dan 2 di atas, berarti tinggal bekerja lebih keras lagi. Jangan mogok kerja, apa lagi ngambek berlarut-larut ama si bos. Ambil hikmahnya, si bos marah berati mau ngeliat lo lebih baik lagi. ya gak? 


4. Bersyukurlah Masih Punya Pekerjaan


Ketika abis dimarahi, lo pasti akan kesel dan menggerutu. Gw yakin itu! (karena gw juga sama.. haha).
Padahal, secara gak langsung lo gak mensyukuri nikmat pekerjaan yang udah lo dapatkan.

Kalian yang sudah punya pekerjaan, coba lihat keluar sana. Ada berapa juta orang yang masih mencari lapangan pekerjaan? Ada berapa juta orang sarjana dengan lulusan terbaik yang masih berburu pekerjaan persis seperti kita punya. Tapi mereka belum beruntung, mereka masih harus berjuang ikut tes sana sini demi sebuah pekerjaan.

Maka, bersyukurlah!

Tulisan ini gw persembahkan untuk para karyawan yang sedang patah mentalnya akibat dimarahin si bos. Kelak suatu saat nanti ketika kalian menjadi bos, janganlah melakukan aneka perlakuan yang gak kalian sukai dari bos kalian terdahulu. Ketika kalian jadi bos nanti, banyaklah tersenyum daripada cemberutnya.. banyaklah sayang daripada marahnya.

Sekian~ :)


Senin, 14 Agustus 2017

Udah Isi Belum?


Hallo semua..

Kali ini, di postingan kali ini gw cuma mau curhat. 
Unek-unek yang ternyata baru gw alami setelah menikah.

Kalo sebagian besar jomblo berpendapat bahwa ditanya kapan nikah adalah pertanyaan paling sensitif, percayalah.. ditanya "Udah isi belom" bakal 2x lebih sensitif ketimbang ditanya kapan nikah. 
Well, kita tau setelah menikah, mempunyai anak adalah dambaan para pasutri. Tapi mendapatkan seorang anak itu adalah kehendak Illahi. 

Gw emang baru 3 bulan menikah. Tapi pertanyaan "udah isi belom" sangat amat membuat stress. Bahkan, temen gw yg udah 2 tahun menikah dan belum dikaruniai seorang anak sampe nangis kalo ada orang yang nanya gitu. Lo tau? stress juga mempengaruhi hormon kortisol yang dapat menyebabkan kemampuan reproduksi terganggu. So, please.. jangan melontarkan pertanyaan "udah isi belom" dan sejenisnya pada pasutri yg belum memiliki anak. Percayalah, belum memiliki anak bukan sepenuhnya kemauan mereka. 

Belakangan ini, yang mendorong gw untuk menulis tulisan ini adalah, seorang perempuan yang gw kenal cukup baik berkata "segitu susahnya ya punya anak? boss gw disini umur 40 tahun baru nikah, dan langsung punya anak".

Baca pesan singkat dari dia kayak gitu rasanya tuh........
Ahh ga usah dijelaskan, orang-orang yang bernasib sama kayak gw pasti tau rasanya ini. Ga perlu lah gw jelasin, karena menjelaskan pada orang yang ga pernah merasakan ini pun rasanya percuma. Emang sih, omongan itu ga langsung ditujukan ke gw. Tapi dia tau bahwa gw udah nikah dan sedang menantikan kehadiran seorang anak. Waktu baca pesan singkat itu gw cuma mikir, ini yg ngomong perempuan bukan sih? tega-teganya..

Gw cuma mau pesen, gausah lahh meremehkan usaha keras orang-orang untuk mendapatkan sesuatu. Gausah juga membandingkan si A dengan si B, si C dengan si D.
Ada orang yang udah nikah tapi belum dikasih-kasih anak, ada orang yg ga nikah-nikah tiba-tiba punya anak (bunting sebelum waktunya).

ya.. cause God is the greatest planner. DIA tau kapan waktu yang tepat untuk menitipkan anugrah terindahnya itu. 

Sekian~

Kamis, 13 Juli 2017

Pulang

Kata orang, setiap ada pertemuan pasti ada perpisahan..

Ya.. kita semua tau hal itu. Perpisahan pasti terasa berati bagi orang yang ditinggalkan, maupun yang meninggalkan. Bahkan, aku yang sudah terlalu akrab dengan perpisahan pun tetap terasa sesak saat dia mulai pergi.

Sore itu, dari kantor aku bergegas menemuinya di bandara. seorang laki-laki yang telah menikahiku tepat 2 bulan yang lalu. Sejak masa pacaran kami sudah menjalani hubungan jarak jauh. Sampai setelah menikahpun kami masih dipisahkan oleh jarak karena tugas dan tanggun jawab yang berbeda. Aku beerikan roti abon kesukaan suamiku untuk sedikit mengganjal perutnya hingga sampai di kota tempatnya tinggal. Ku atur seluruh emosi dan perasaan sedih agar tetap terlihan normal dan tegar. Ketika tiba waktu keberangkatan, dia pamit untuk segera boarding. Aku mencium tangannya, dia mencium keningku.

Kopernya mulai ditarik. Dia berjalan perlahan tanpa sedikitpun menoleh ke belakang, ke arah ku. Aku hanya mampu tertegun melihat dia yang berjalan menjauh. Aku tau ini berat, dia pun pasti tahu dan mengetahui ini. Kami sama-sama saling menguatkan. Aku masih terus menatap punggung itu yang mulai menjauh. Semakin jauh, dan akhirnya hilang dari pandangan mata. Aku kembali terduduk, memutar ingatan beberapa menit yang lalu. Saat senyumnya masih jelas terlihat di pelupuk mataku, saat wanginya masih santer menusuk penicuman, saat tatapannya yang selalu mampu meneduhkan hati.

Tersungging senyum kecil di bibirku saat mengingat kejadian beberapa menit yang lalu. Aku hanya diam mematung, berusaha keras menahan tangis.
Aku tak pernah bosan mencintainya. Aku tak pernah bosan menceritakan semua tentang dia pasa semesta.

Ah.. aku benci perpisahan ini. Aku mulai mengkhayal yang tidak-tidak.
Kini, aku adalah rumah baginya. Tempat ia menyinggahkan rindu, tempatnya bersandar. Aku suka caranya menggantungkan hidupnya pada ku. Aku juga selalu menjadi alasan dia untuk kembali, sejauh apapun dia melangkah.

Suamiku,
Cepatlah pulang. Rumah ini selalu menantikan Tuannya pulang. Rumah yang dibiarkan terlalu lama kosong biasanya banyak debu, daun-daun berserakan, penuh sarang laba2.
Kamu ga mau kan rumah kepunyaan mu bernasib sama kayak rumah-rumah kosong milik orang?

Kamis, 25 Mei 2017

Sang Tulang Rusuk

"Berbuat baiklah kepada wanita, karena sesungguhnya mereka diciptakan dari tulang rusuk, dan sesungguhnya tulang rusuk yang paling bengkok adalah yang paling atas. Maka sikapilah para wanita dengan baik." (HR Al-Bukhari Kitab an-Nikah no 5186)


6 Mei 2017

Pukul 04:30 kala itu..
Sayup-sayup gw denger suara lembut dari balik pintu kamar "ka.. ayo bangun. ini udah setengah 5 lho..bangun sayang, tante yuli (perias) bentar lagi dateng", kata bokap berusaha bangunin gw. Denger suara lembut bokap, sontak aja gw langsung bangun.. soalnya dari malem gw tidur udah ga nyenyak, selalu kebangun hampir tiap 2 jam sekali. 

Gw langsung turun ke lantai 1, nengok keluar. Mata gw langsung dimanjakan oleh semua benda-benda yang berwarna perpaduan merah-emas. Karpet merah yg membentang dari pintu masuk menuju ke depan pelaminan. Gw bengong beberapa saat, rasanya masih ga percaya ini terjadi. Akhirnya, janur kuning resmi melengkung di depan rumah gw. Ya.. pagi itu akan menjadi hari yang sakral. Hari pernikahan gw. 

Setelah terbengong beberapa saat, gw langsung menuju kamar mandi. Bersih-bersih, masa penganten bau? bhahaha
Sekitar 2 jam didandanin, and this is the result


Entah kenapa gw merasa cantik banget hari itu.. BHAK


Akad nikah gw dilangsungkan pukul 9 pagi, sementara gw udah kelar dandan dari jam 7. Untung seminggu sebelumnya gw udah melakukan ritual mutih, jadi make up setebel itu, gw ga merasa gerah sama sekali (boong deng.. kipas angin manteng di depan gw.. wkwkwk)


Rombongan datang.. jantung ku berdegup kencang #eeaaa


Okeh.. Gw serius.. ini bagian paling mengharukan sepanjang hidup gw. Gw duduk berdampingan sama suami gw di hadapan penghulu, bokap gw, dan 2 saksi. Kain putih langsung dipasangkan di atas kepala kami.


Suamiku..

Hari itu sebenernya mataku udah penuh nahan air mata dari pagi. Akhirnya, setetes mulai jatuh di ujung mata ketika papaku memindahkan tanggung jawabnya kepadamu. Beliau menitipkan harapannya, menitipkan putrinya kepada pemuda yang ia percaya agar menjadi imam yang baik, suami yang bijaksana, sahabat yang baik dan menjadi ayah yang mampu membimbing anak-anaknya kelak. Dalam beberapa detik yang berharga itu, tumpahlah air mataku. Betapa ku sadari begitu besar nikmat Allah untuk kita, untuk keluarga kita.

Ini merupakan awal perjalanan kita berdua, di depan sana masih banyak cobaan yang akan menghampiri kita. But I thank God, aku bakal melalui itu semua sama kamu. InsyaAllah itu akan jadi ladang pahala untuk kita.


Aku sadar bahwa janji Allah tak pernah ingkar. Ia kabulkan doa-doaku selama ini, Ia berikan jodoh yang terbaik.

Kadang, seringkali yang kita kejar menjauh.. yang tak kita rencanakan mendekat. Yang tak pernah dipandang menjadi bernilai, yang tak pernah terpikirkan malah menjadi teman hidup kita.

Selamat menikmati hidup baru, Litha dan Evan :)


Selasa, 02 Mei 2017

AKHIRNYA LITHA DILAMAR..! ciyeeee

"kita pacaran udah lama.. kamu mau sampe kapan pacaran terus? nikah itu sebagian dari ibadah jg lho.. aku mau nikah sama kamu"

kira-kira begitulah kalimat pacar gw saat mulai pembicaraan pada pertengahan 2016 silam.
Sebenernya, waktu dia menyatakan itu, gw bener2 belom siap untuk jadi istrinya. Tapi dia langsung ngomong ke nyokap gw, minta izin untuk melamar gw. Akhirnya acara lamaranpun, resmi digelar.


19 Februari 2017

Pake batik songket warna hitam dan jilbab coklat, bibir yg merah cetar hasil make up-an temen gw, gw berasa cantik banget sore itu. 

Nyiapin acara lamaran itu ya susah-susah gampang. Apalagi notabene bokap gw yg gak kerja di darat, beberapa minggu lalu gw sekeluarga lg ketar ketir kapan bokap gw bisa turun cuti. Akhirnya, untuk mengantisipasi nyokap gw berusaha ngundang pak haji (beliau bisa dikatakan tetua) untuk menerima lamaran dari pacar gw. 
Emang dasar rejeki, 2 hari sebelum lamaran bokap gw sampe di rumah dengan selamat :)


"saya udah deket rumah kamu yah.. semua udah siap kan?"

itulah bunyi WA 10 menit sebelum lamaran dimulai. Gw grogi banget waktu nyambut keluarga doi, tangan dingin kayak es batu.. padahal sore abis ujan (lah salah ngegombal gw.. wkwkwk)

Awalnya yang mau dateng cuma keluarga inti aja. Ibu, dan dua kakaknya. Tapi entah kenapa pas hari H malah bawa rombongan 3 mobil. Jadilah itu pagelaran lamaran yang lumayan resmi. *elahdalah

Alhmadulillah gw dibawain seserahan banyak banget. Untung gw dandan cantik hari itu, jadi ga malu-maluin amat pas sanak keluarga pacar gw liat kayak apa muka calon istri sodaranya.. bhahaha 

Gw duduk, mengikuti para rombongan yang lain duduk. Gw duduk agak berjauhan dari pacar gw, tapi doi ga berhenti ngeliatin gw lho.. *ciyee
Peristiwa ini bakalan gw rekam seumur hidup dalam kepala gw. *uhuk

Ciyee.. yang ngeliatin. Jarang-jarang yaa ngeliat gw dandan kayak gitu? biasanya kan muka gw kucel kumel. Pake bedak ama lipstik aja udah sukur-sukur!

okeh, ini serius.. ini saat-saat mendebarkan saat tetua yg keluarga pacar gw bawa bilang "gimana dek Litha? ini lamaran ananda Evan diterima gak? kalo diterima, kita lanjut pembicaraan selanjutnya. kalo nggak, ya kita serombongan pulang sekarang"

HAHAHAHA sumpah demi apapun.. itu gw makin salting ditanya begitu, dengan malu-malu gw jawab "saya ngikut apa kata orang tua aja"
Dan untungnya bokap gw menerima lamaran pacar gw. 


Alhamdulillah acara selesai dan berjalan lancar. Semua ini berkat campur tangan Allah dan restu orang tua :)


see you next post  ❤❤❤