Kamis, 23 Agustus 2018

REVIEW FILM : AIB CYBERBULLY

Holla.. ini pertama kalinya gw melakukan review untuk sebuah film. Karena ini baru kali pertama, pastinya bahasa gw dalam membahas review ini masih minim banget dan masih perlu banyak belajar tentang tips-tips cara mereview film. So sorry, kalo endingnya malah terkesan seperti spoiler. 

Jujur.. saat film ini launching di bioskop tanggal 2 Agustus 2018 kemaren, gw ga ada niatan sama sekali mau nonton film ini. Karena di beberapa bioskop ngadain promo buy 1 get 1, akhirnya adek gw ngebet banget minta nonton ginian. 


First of all, film berdurasi 75 menit ini berkategori D21+. ya.. film ini dikhususkan untuk penonton berusia minimal 21. Tapi sayangnya, saat di loket pembelian tiket nampaknya petugas tiket gak ngecek satu-satu identitas dari pembeli tiket (apa mungkin karena muka gw udah meyakinkan bahwa umur gw udah di atas 21thn? wkwkwk). Film ini berlatar belakang pertemanan beberapa remaja di suatu SMA lalu konflik mulai terjadi saat terjadi bunuh diri akibat aib yang disebarkan oleh tokoh-tokoh geng pertemanan tersebut, yang mengakibatkan teror melalui medsos skype hingga berujung terbunugnya satu persatu remaja-remaja tersebut. Lalu gw sadar.. ini persis kaya film UNFRIENDED (ini terinspirasi atai totali plagiat?).

Kedua,
Adegan video call sex sepasang cewe-cowo yang terpampang nyata. Ini menjijikan.. karena dialognya terlalu vulgar dan menjijikan dan seakan keduanya bener-bener lagi horni. si cewe nyuruh cowonya striping di depan laptop, begitu jg sebaliknya si cewe disuruh melucuti pakaiannya satu per satu. Dan lagi, bahasa kotor yang diulang terus menerus hampir di tiap menit ampe kuping gw panas dengernya. And then, 90-95% setting latar film ini cuma nampilin para aktor yang lagi video call grup (irit budget amat). Cuma itu.. dan kata-kata kotor serta teriakan yang diulang terus menerus. Sekarang gw tau kategori D21++ digunakan untuk apa.

Ketiga,
Ada tokoh yang rambutnya gondrong panjang keriting lagi. Mikir aja.. yakali anak sekolaan boleh rambut gondrong penuh tato begitu.

Keempat,
Adegan syur di film ini banyak banget. Dari video adegan ena-ena, sampe penyimpangan seksual juga ada disini. Geli gitu gw sih.. mana nontonnya sama nyokap bokap gw lagi.. haaaddduuuhhh
Terus, si setan ngebunuh dengan menggiring tokoh untuk bongkar aib satu sama lain yang di post di FB, lalu linknya disebar ke semua orang yang tergabung dalam video call grup tersebut.

Sebenernya, pesan moral si sutradara dalam film ini sih bagus. Yaitu, gausahlah main bully-bullyan. Bullying itu menyakitkan, dan kita ga akan pernah tau apa yang akan terjadi kedepannya pada korban bullying.
Kalo gw sih, gw sungguh sangat menyesal udah nonton film ini. So sorry, gw kasih rating 4/10.


Sekian~